AI yang Membawa Era “De-Skilling”, Apa yang Terjadi pada Otak Kita?
Saat AI terus berkembang, bagaimana keterampilan dan pengetahuan kita akan berubah? Jika aliran ini terus berlanjut, apakah AI akan mendorong pemikiran kita ke tingkat yang lebih tinggi, atau sebaliknya, memperlambatnya? Kali ini, mari kita coba pikirkan tentang fenomena yang disebut “era de-skilling” ini.
1. Berita Hari Ini
Sumber kutipan:
The Age of De-Skilling
Ringkasan:
- Pembenaran keterampilan kita berkurang akibat penyebaran AI.
- Banyak pekerjaan yang digantikan oleh AI melalui otomatisasi, dan peran manusia sedang berubah.
- Peningkatan teknologi ini bisa meningkatkan kemampuan kognitif kita, tetapi juga ada risiko penurunannya.
2. Memikirkan Latar Belakang
Peningkatan teknologi AI memiliki dampak besar pada kehidupan sehari-hari dan lingkungan kerja. Dengan banyak pekerjaan yang otomatis, orang-orang semakin tidak perlu memperoleh keterampilan baru. Fenomena ini, mirip dengan revolusi industri dan revolusi IT, adalah contoh bagaimana teknologi mengubah struktur sosial. Namun, kali ini muncul keprihatinan baru yang disebut “de-skilling”. Masalah ini mungkin berasal dari kemajuan teknologi yang cepat dan ketidakmampuan kita untuk beradaptasi. Jika aliran ini berlanjut, bagaimana masa depan kita akan berubah?
3. Bagaimana Masa Depan Akan Terjadi?
Hipotesis 1 (Netral): Masa Depan Di Mana Efisiensi yang Dihasilkan AI Menjadi Hal yang Biasa
Dengan banyak tugas yang dioptimalkan melalui AI, kita akan lebih bisa mencurahkan waktu untuk kegiatan yang lebih kreatif. Keterampilan dalam memanfaatkan AI dalam pekerjaan akan menjadi hal yang dibutuhkan, menciptakan masyarakat yang lebih fokus pada efisiensi. Akhirnya, manusia akan menggunakan AI layaknya bagian dari tubuhnya, menciptakan nilai-nilai baru untuk dirinya sendiri.
Hipotesis 2 (Optimis): AI Memperluas Kemampuan Manusia Secara Besar-Besaran
AI digunakan sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan kita, menghasilkan inovasi di bidang pendidikan dan penelitian. Belajar dengan memanfaatkan AI akan semakin populer, menciptakan masyarakat yang mampu menunjukkan berbagai bakat. Dalam hal nilai, kolaborasi antara manusia dan AI akan menjadi hal yang biasa, dan pertumbuhan bersama akan menjadi tujuan baru.
Hipotesis 3 (Pesimis): Masa Depan di Mana Keterampilan Manusia Hilang
Banyak tugas yang diserahkan kepada AI, dan keterampilan manusia berpotensi menjadi tidak diperlukan dan akhirnya hilang. Kesempatan untuk merasakan kebahagiaan atau pencapaian dalam pekerjaan berkurang, dan pentingnya pengembangan diri menjadi pudar dalam masyarakat. Akhirnya, ada suara yang mengkhawatirkan bahwa tergantung pada teknologi bisa menyebabkan nilai manusia hilang.
4. Petunjuk untuk Kita
Petunjuk Pemikiran
- Memikirkan bagaimana memanfaatkan keterampilan dan pengetahuan kita di tengah ketergantungan pada AI
- Memastikan nilai diri sambil hidup berdampingan dengan teknologi
Petunjuk Praktis Kecil
- Berlatih secara rutin menggunakan AI
- Bertekad menyelesaikan masalah secara sadar tanpa bantuan AI
5. Apa yang Akan Kamu Lakukan?
- Apakah kamu akan memilih hidup sepenuhnya bergantung pada AI?
- Apakah kamu akan mengasah keterampilan untuk mewujudkan coexistence antara AI dan manusia?
- Apakah kamu akan menentang kemajuan teknologi dan melindungi nilai-nilai analog?
Apa masa depan yang kamu bayangkan? Silakan beri tahu kami melalui kutipan atau komentar di media sosial.

